Disusun oleh : Ustadz Muhammad Ashim bin Musthofa, Lc.
Allâh عزوجل menciptakan para malaikat untuk banyak tujuan dan kepentingan. Sebagian tugas dan kepentingan yang mereka laksanakan itu bersinggungan langsung dengan kehidupan umat manusia secara umum, dan dengan kehidupan para hamba Allâh عزوجل yang beriman, kaum Muslimin secara khusus.
Al-Qur`an dan Hadits telah mengabarkan bahwa para malaikat memohonkan kebaikan-kebaikan bagi kaum Mukminin dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka memohonkan ampunan, rahmat dan keselamatan kepada Allâh عزوجل bagi kaum Mukminin, serta kebaikan-kebaikan lain bagi mereka.
Maghfirah (ampunan), rahmat, dan keselamatan dunia akhirat serta kemudahan berbuat baik merupakan keinginan mendesak dan cita-cita besar seluruh kaum Muslimin di dunia ini, supaya dapat menggapai kenikmatan Surga dari Allâh عزوجل. Oleh karena itu, saat ada dukungan dari pihak lain bagi mereka untuk mendapatkan ampunan dari Allâh عزوجل atas dosa-dosanya, menggapai rahmat dan keselamatan di dunia dan akhirat, maka seorang Mukmin akan sangat bergembira. Apalagi dukungan itu berasal dari kalangan malaikat Allâh عزوجل .
Mengapa demikian penting doa dan permohonan malaikat kebaikan kepada Allâh عزوجل bagi Mukminin?
Ada sejumlah alasan yang menunjukkan urgensi doa malaikat bagi seorang Mukmin, dikarenakan sifat-sifat baik-baik yang melekat pada mereka dan aspek-aspek lain yang akan disebutkan berikut ini:
MALAIKAT HAMBA-HAMBA ALLÂH YANG MULIA DI SISI ALLÂH عزوجل
Allâh عزوجل berfirman: ;
بَلْ عِبَادٌ مُّكْرَمُوْنَ ۙ
Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan. (QS. Al-Anbiya/21:26)
Malaikat-malaikat adalah hamba-hamba Allâh عزوجل yang dimuliakan di sisi-Nya, pada kedudukan yang tinggi dan maqam yang luhur. Mereka berada dalam puncak ketaatan dalam ucapan dan perbuatan. 1
MALAIKAT SENANTIASA TAAT KEPADA ALLÂH DAN JAUH DARI MAKSIAT
Malaikat termasuk makhluk Allâh عزوجل dan hamba-Nya. Allâh عزوجل menciptakan mereka dengan dengan karakter selalu taat terhadap perintah dan tidak mendurhakai Allâh عزوجل. Mereka senantiasa tunduk, patuh dan taat kepada Allâh عزوجل , meskipun wujud mereka besar, kekuatan mereka tinggi dan berjumlah banyak. Allâh عزوجل berfirman:
يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ࣖ ۩
Mereka takut kepada Rabb mereka yang ada di atas mereka, dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka) (QS. An-Nahl/16:50)
Mereka teguh di atas ketaatan kepada-Nya, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. 2
Allâh عزوجل berfirman:
لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Yang tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-Tahrim/66:6)
Ini merupakan pujian bagi malaikat-malaikat yang mulia, ketundukan mereka kepada perintah Allâh dan ketataan mereka kepada-Nya terhadap semua yang diperintahkan-Nya kepada mereka. 3
Allâh عزوجل berfirman:
بَلْ عِبَادٌ مُّكْرَمُوْنَ ۙ لَا يَسْبِقُوْنَهٗ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِاَمْرِهٖ يَعْمَلُوْنَ
Sebenaranya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. (QS. Al-Anbiya/21:26-27)
Mereka tidak mendahului Allâh عزوجل dengan suatu perbuatan, tidak menentang Allâh عزوجل dalam perkara yang diperintahkan-Nya. Bahkan mereka bersegera untuk mengerjakannya. 4
MALAIKAT SENANTIASA BERIBADAH KEPADA ALLÂH عزوجل
Malaikat adalah hamba-hamba Allâh عزوجل yang mulia dan dimuliakan. Mereka selalu dalam peribadahan kepada Allâh عزوجل secara kontinyu, tanpa mengalami kelelahan dan penurunan semangat. Mereka penuh dengan ketawadhuan
Allah عزوجل berfirman:
وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ ١٩ يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُوْنَ ٢٠
Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang ada di sisi-Nya, mereka tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang, tiada henti-hentinya. (QS. Al-Anbiya/ :19-20)
Mereka diciptakan dengan karakter mendengar dan menaati Allâh عزوجل secara mutlak. Karenanya, doa mereka lebih potensial untuk dikabulkan oleh Allâh عزوجل .
Ibnu Baththal رحمه الله mengatakan, “Dan telah diketahui bersama, bahwa doa malaikat mustajab”. 5
DOA MALAIKAT BERSIFAT TERUS-MENERUS
Diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa Rasûlullâh ﷺ :
المَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِيْ مُصَلَّاهُ الَّذِيْ صَلَّى فِيْهِ، مَالَمْ يُحْدِثْ، تَقُوْلُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ
Malaikat mendoakan salah seorang dari kalian selama ia berada di tempat shalatnya di mana yang mengerjakan shalat padanya, selama ia tidak berhadats. Malaikat mengatakan, ‘Ya Allâh, ampunilah dia. Ya Allâh, rahmatilah dia’. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ibnu Baththal رحمه الله mengatakan, “Barang siapa memiliki dosa yang banyak, dan ingin Allâh عزوجل menggugurkannya tanpa kecapekan, hendaknya ia terus berada di tempat ia mengerjakan shalat setelah shalat selesai, untuk memperoleh doa yang banyak dan permohonan ampunan dari malaikat baginya. Doa malaikat bagi orang yang duduk di tempat shalatnya (seusai shalat) berlangsung terus-menerus selama-lamanya, selama orang itu duduk di tempat tersebut. Maka, akan lebih dikabulkan”.6
DOA MALAIKAT DILAKUKAN DENGAN PENUH ADAB, DISERTAI DENGAN MA’RIFATULLAH MEREKA YANG SEMPURNA DAN TAWASSUL MEREKA DAN NAMA-NAMA ALLÂH.
Dengan ini tersimpulkan dari firman Allâh عزوجل yang berbicara tentang jenis malaikat yang paling utama, yaitu malaikat-malaikat yang memikul Arsy, dan malaikat-malaikat yang ada di sekelilingnya. Allâh عزوجل berfirman:
اَلَّذِيْنَ يَحْمِلُوْنَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهٗ يُسَبِّحُوْنَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُوْنَ بِهٖ وَيَسْتَغْفِرُوْنَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۚ رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَّحْمَةً وَّعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِيْنَ تَابُوْا وَاتَّبَعُوْا سَبِيْلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِ ٧ رَبَّنَا وَاَدْخِلْهُمْ جَنّٰتِ عَدْنِ ِۨالَّتِيْ وَعَدْتَّهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ ۗاِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُۙ ٨ وَقِهِمُ السَّيِّاٰتِۗ وَمَنْ تَقِ السَّيِّاٰتِ يَوْمَىِٕذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهٗ ۗوَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ࣖ ٩
(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Rabb mereka dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan), “Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala. Wahai Rabb kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang shaleh di antara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan peliharalah mereka dari keburukan-keburukan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari keburukan-keburukan pada hari itu, maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar. (QS. Ghafir/40:7-9)
Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di رحمه الله menyatakan bahwa doa malaikat di atas memuat beberapa unsur yang akan menjadi faktor penting dikabulkannya doa-doa:
- Kesempurnaan ma’rifatullah pada malaikat.
- Tawassul malaikat kepada Allâh عزوجل dengan Asmaul Husna yang disukai oleh Allâh عزوجل agar seorang hamba bertawassul kepada-Nya dengan itu.
- Kesempurnaan adab malaikat kepada Allâh عزوجل , dengan mengimani rububiyyah Allâh عزوجل terhadap mereka, dan sesungguhnya semua urusan di tangan Allâh عزوجل . 7
MALAIKAT MENCINTAI HAMBA-HAMBA ALLÂH YANG MUKMININ DENGAN TULUS
Malaikat mencintai kaum Mukminin. Indikator yang menunjukkan mereka mencintai kaum Mukminin adalah mereka berdoa kepada Allâh عزوجل bagi mereka dan bersungguh-sungguh dalam berdoa. Sebab, doa kebaikan dari seseorang bagi orang lain merupakan petunjuk kecintaan orang tersebut kepadanya. 8
Mutharrif bin Abdullah bin as-Sikhkhîr رحمه الله mengatakan, “Makhluk yang paling tulus terhadap orang-orang Mukminin adalah malaikat-malaikat. Dan makhluk Allâh عزوجل yang paling menipu kaum Mukminin ialah setan-setan”. 9
JUMLAH MALAIKAT BANYAK
Malaikat berjumlah sangat banyak yang tidak ada seorang pun mampu menghitung dan mengetahui jumlah mereka selain Allâh عزوجل .
Nabi ﷺ bersabda:
أَطَّتِ السَّمَاءُ، وَحُقَّ لَهَا أَنْ تَئِطَّ مَا فِيْهَا مَوْضِعُ قَدَمٍ إِلَّا وَفِيْهِ مَلَكٌ سَاجِدٌ وَرَاكِعٌ
Langit merintih kelelahan, dan sewajarnya dia merintih. Tidak ada satu tempat selebar tapak kaki di langit melainkan di situ ada malaikat yang senantiasa sujud dan ruku. 10
Disebutkan dalam Shahihain, dari hadits Anas bin Malik رضي الله عنه , tentang kisah Mi’raj bahwa Nabi ﷺ di Baitul Ma’mur, setiap hari tujuh puluh ribu malaikat mengerjakan shalat di sana. Bila telah keluar, mereka tidak kembali lagi. 11
Itulah beberapa faktor yang menjelaskan pentingnya doa-doa malaikat bagi kaum Mukminin.
Doa-doa kebaikan yang dipanjatkan malaikat bagi kaum Mukminin kepada Allâh عزوجل tiada lain merupakan bagian dari manfaat iman dan buahnya yang banyak. Allâh عزوجل mengarahkan malaikat-malaikat untuk mendoakan kaum Mukminin dari kejauhan, karena adanya ikatan keimanan yang merupakan ikatan paling kuat dan paling agung, yang membingkai hubungan antar mereka itu. Bahkan, ikatan keimanan merupakan ikatan yang hakiki. Sulaim bin Isa رحمه الله mengatakan, “Betapa mulianya orang Mukmin di sisi Allâh عزوجل, ia tertidur di atas pembaringannya, sementara malaikat memohonkan ampunan baginya”12.
Maka, sudah semestinya seorang Mukmin terus berusaha menjaga keimanannya dan memupuknya sehingga menjadi semakin kuat dan bersyukur kepada Allâh D atas kebaikan yang mereka dapatkan melalui keberadaan malaikat-malaikat yang Allâh عزوجل ciptakan, yang mendoakan kebaikan dan memohonkan keselamatan kepada Allâh عزوجل . Bahkan mereka memohon kepada Allâh عزوجل agar berkenan memasukkan kaum Mukminin ke surga dan melindungi mereka dari neraka. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimîn رحمه الله menyebutkan di antara manfaat yang dipetik seorang Mukmin dari mengimani malaikat-malaikat Allâh adalah, mensyukuri Allâh عزوجل atas pemberian perhatian-Nya kepada anak-anak keturunan Nabi Adam, dengan menugaskan malaikat-malaikat yang menjaga mereka, mencatat amal perbuatan mereka dan kemaslahatan-kemaslatan lainnya.13
Untuk itu, Syaikh Abdur Razzaq al-Badr –hafi zhahullâh- mengajak kaum Muslimin untuk bertaqarrub kepada Allâh dengan mencintai malaikat. Beliau mengatakan, “Mari kita bertaqarrub kepada Allâh عزوجل dengan mencintai malaikat-malaikat yang tidak pernah menyombongkan diri untuk beribadah kepada Allâh عزوجل dan tidak kelelahan dalam melakukannya. Mereka bertasbih siang dan malam, tanpa mengendur. Sebagaimana kita bertaqarrub kepada Allâh عزوجل dengan membenci syaithan yang melakukan kerusakan terhadap manusia, yang angkuh untuk beribadah kepada Allâh عزوجل , dan berpaling dari kebaikan. Mereka sesat dan menyesatkan yang lain.
Semoga Allâh عزوجل melindungi kita dari mereka dan dari keburukan mereka. Sesungguhnya Allâh Maha Mendengar lagi mengabulkan doa-doa. 14 Amîn. [ ]
Footnote:
1 Tafsîrul Qur`ânil ‘Azhîm 5/338.
2 Tafsîrul Qur`ânil ‘Azhîm 4/576.
3 Taisîrul Karîmir Rahmân hlm.809.
4 Tafsîrul Qur`ânil ‘Azhîm 5/338.
5 Syarh Shahîh al-Bukhâri 3/439.
6 Syarh Shahîhul Bukhâri 2/92.
7 Taisîrul Karîmir Rahmân hlm.678-679.
8 Ibid hlm. 679.
9 Disebutkan Ibnu Katsir dalam Tafsîrul Qur`ânil ‘Azhîm 7/132.
10 HR. Al-Bukhari dan Muslim
11 HR. Al-Bukhari.
12 Disebutkan al-Qurthubi dalam Tafsirnya 15/193.
13 Syarh Ushûl ats-Tsalâtsah hlm.92.
14 Fiqhul Ad’iyati wal Adzkâr 4/162.
Majalah As-Sunnah
EDISI KHUSUS [01-02]/TAHUN. XXIII/RAMADHAN-SYAWWAL 1440H/MEI-JUNI 2019M